Senin, 15 Desember 2014

20141204 Dharma sejati dari One Vehicle

2014.12.04 Dharma sejati dari One Vehicle

Untuk menerima ajaran Buddha, memiliki keyakinan  sangatlah penting. Ketika kita memiliki keyakinan dalam hati, ia dapat membangkitkan kebijaksanaan kita. Prinsip Prinsip sejati ttg segala sesuatu di alam semesta akan terwujud  dan berkembang dalam pikiran kita. Ini adalah our nature of true suchness. 

Buddha datang ke dunia ini untuk membangkitkan sifat hakiki manusia sehingga mereka dapat menyadari bahwa setiap orang memiliki sifat kebuddhaan. Namun, dharma bersifat mendalam dan sulit dipahami. Prinsip Prinsip transenden itu terlalu mendalam.  jadi Buddha mengajarkan dhama sesuai dengan kemampuan manusia dengan memberikan kita ajaran yang dapat kita pahami. Ini adalah bagaimana  " Ia mengajarkan dharma sejati dunia". Semuanya dilakukan sesuai dengan pola hidup manusia sehari hari.

Jadi Buddha melatih kebijaksanaan nya untuk mengajarkan kita bagaimana mengubah kehidupan kita, sudut pandang, dan arah hidup kita. Dengan demikian ia adalah guru pembimbing di dunia ini,yang memberikan ajaran sederhana dan berliku yg akan meyadarkan setiap pikiran kita, jika memang adsa penderitaan yang tak terelakkan dalam hidup.

Semua orang dapat mendengarkan dharma, lalu menjadi bahagia, sukacita dan kagum sepenuhnya. Kemudian perasaan ini dibawa kedalam hati dan mempraktekkannya dijalan bodhisatwa. Ini adalah bagaimana mereka berdoa untuk buddha, tapi orang orang yang melakukan hal ini sangatlah jarang. Jadi master tetap mengimbau semua relawan,  kita harus tetap merekrut bodhisatwa hidup.kita membutuhkan lebih banyak, jadi masih ada Banyak pekerjaan yg harus dilakukan, kita harus rajin dan saling mendukung satu sama lain.

Master mengatakan" tidak ada seorang pun didunia ini yang tak ku percayai " sebagai manusia, kita masing masing harus terlebih dahulu menetapkan keyakinan. Kita harus yakin pada diri sendiri, dan yakin pada dharma. Begitu juga dengan orang lain yang juga berlatih dharma,kita juga harus memiliki keyakinan terhadap mereka.  ketika kita memiliki keyakinan dalam hati kita dan terhadap orang lain, maka kita dapat menjadi seseorang yang dipercayai oleh orang lain. Ini sangatlah penting.

Orang orang yang dapat membimbing orang lain adalah mereka yang jujur dengan apa yang mereka katakan. Ini dapat meningkatkan keyakinan. Kita harus memperlakukan semua orang sama dengan dharma, dharma one vehicle. Dengan kebenaran ini, kita bisa membimbing orang lain.

Di dunia ini, orang orang yang memimpin dan dihormati harus jujur dg apa yang mereka katakan, apalagi Buddha. Buddha tidak pernah mengatakan segala sesuatu yang salah, ia juga tidak akan mengatakan sesuuatu dan kemudian tidak bertanggung jawab. Ia tidak pernah melakukan demikian.

Di masa lampau, Buddha juga mengajarkan prinsip prinsip sejati, apa yg diajarkan ialah semua orang harus yakin jika mereka dapat mencapai kebuddhaan. Ini adalah one vehicle." jalur satu kendaraan adalah cara untuk menyebarkan dharma besar". One vehicle adalah mengajarkan mengendarai kapal yg luas meliputi dunia dan mencakup semua hal. 

Sebelum sutra teratai, selama 40 tahun dharma yang mengajarkan orang untuk berjalan dijalan bodhisatwa dan berjalan kembali ke jalan kebenaran hanya tersembunyi dalam pikiran Buddha. IA kini membabarkan dharma tsb dan mengajarkan nya sehingga semua orang bisa mengerti bahwa mereka semua bisa mencapai kebuddhaan tetapi mereka harus mempraktikkan nya dan menumbuhkan cara bodhisatwa demi mahkluk yang menderita. 

Jalan bodhisatwa adalah dharma yang benar. Kita terus mendengar bagaimana ( relawan)  di seluruh dunia membantu mereka yang menderita.  ini semua karena ketulusan mereka membantu mereka beresonansi dengan pikiran Buddha dan berjalan di jalan  bodhisatwa. Dengan hanya dharma ini, mereka dapat memberikan pengajaran yg cocok dinegara yang berbeda untuk mengubah mahkluk hidup dan meringankan penderitaan mereka.  semua yang mereka butuhkan adalah jalan bodhisatwa, setiap orang yang berlatih dan belajar ajaran buddha adalah untuk berlatih dharma one vehicle dan kembali ke sifat hakiki kita, jadi kita harus selalu hormat, memiliki keyakinan dan bersungguh hati.

Ringkasan oleh Teddy Lianto

Kamis, 04 Desember 2014

20141203 Make Offerings with Utmost Sincerity

20141203 Make Offerings with Utmost Sincerity

- Persembahan tertinggi adalah ketulusan. Mendengarkan Dharma dengan penghormatan tinggi adalah persembahan tertinggi. Sila, samadhi, dan kebijaksanaaan adalah eprsembahan yang sesungguhnya.
Pikiran yang benar-benar tulus, bebas dari pikiran yang kacau balau dan benar-benar sepenuhnya berkomitmen pada satu tujuan adalah pemikiran/pikiran yang tulus.

- Karena ketulusan hati kita, Buddha memasukki hati kita dan kita akan menunjukannya di dalam diri kita sendiri. Untuk mewujudkan sifat hakiki Buddha, kita harus mulai dari menyatukan rasa hormat yang tinggi dengan sifat kesadaran kita. Inilah persembahan tertinggi untuk "Three Treasures". Kita sadar akan "Three Treasures" di dalam kita dengan menerima dan mempraktekkan Dharma, dengan membuat persembahan itu. Terdengar sangat dalam, tapi sebenarnya hanyalah masalah pikiran

- Walaupun Buddha datang ke dunia ini ingin berbagi pikirannya yang sudah tercerahkan dengan semua orang, itu sangat sulit untuk disadari oleh kita. Siapa dari kita yang bisa sadar akan itu?
Kita makhluk hidup walaupun dapat mengerti pemikiran tersebut, tetapi tidak dipraktekkan. Inilah yang membuat Buddha sulit untuk mengajarkan kita karena makhluk hidup tidak memiliki ketulusan, dan mereka dengan ini tidak memiliki kepercayaan yang dalam.

- Persembahan yang paling mendalam dan agung adalah mendengarkan Dharma dengan rasa hormat yang tinggi. Kita harus dengan sepenuh hati ketika mendengarkannya, dan serap itu ke dalam hati kita.
Biasanya ketika kita mendengarkannya, seringkali kita sangat cepat melupakannya. Kita mendengar, tetapi Dharma itu tidak lengket di hati dan pikiran kita, seperti air yang mengalir di dalam pipa. Setelah mengalir, pipa langsung kosong. Ini dikarenakan kita kekurangan "SIla, Samadhi, dan Kebijaksanaan".

 - Ketika Buddha mengajarkan kita Dharma, beliau menggunakan banyak metode. Selalu mengajarkan mindset seperti apa yang harus kita tanam setiap hari untuk menjernihkan diri sendiri untuk menerima Dharma tersebut.
Kita perlu sila untuk melindungi pikiran kita dari pemikiran yang menyimpang, agar ketamakan dan sifat buruk yang lainnya tidak muncul.

- Setiap orang di sekililing kita adalah guru kita. Asalkan kita berbuat dengan tulus maka dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat baik.
- Kita tidak hanya harus tulus dan hormat, tetapi kita harus membangun kepercayaan yang dalam. Setelah kita memiliki rasa kepercayaan, kita lalu berikrar untuk mempraktekkan ajaran tersebut. Jika kita bisa mendapatkan Dharma ini, resapkan ke dalam hari dan mempraktekkannya, kita bisa merasa sukacita tersendiri.

- Ketika kita sudah meresapi Dharma ke dalam hati kita, pengaruh luar seburuk apappun menghampiri kita, kita tidak akan tergoyahkan.
Kita harus bisa memasukkan Dharma ke dalam hati kita terlebih dahulu sebelum kita bisa berbagi dengan yang lain. Setelah mereka bisa mengerti dengan apa yang kita bagu, kita sudah membantu yang lainnya jalan di jalan Boddhisatva.
Ketika kita membimbing dan merubah orang lain, mereka menerika dan mengaplikasikannya. Jadi, mendengarkan Dharma, kita dapat merasakan kebahagiaan dari itu. Setelah kita mendengarkan Dharma, kita mendapatkan kebahagiaan dari Dharma.

- Ketika orang mendengarkan Dharma dengan sukacita, mereka meresapi ke dalam hari dan tidak bisa melupakannya. Seperti Shigong Shangren, Beliau terus mengingat 6 kata "Demi ajaran Buddha, demi makhluk hidup". Selamanya Beliau ingat ajaran ini dan mengaplikasikannya ke dalam kesehariannya. Mungkin bagi sebagian orang, kata-kata "just do it (做就對了)" dapat menginspirasi mereka dalam bertindak.

- Ketika kita sudah mendengarkan Dharma, kita resapi ke dalam hati, lalu mempraktekannya, membuat orang lain juga terinspirasi untuk mempraktekannya, inilah persembahan yang kita wujudkan.
Semua yang kita lakukan berawal dari ikiran kita. belajar jalan Buddha, adalah belajar untuk membuat persembahan dengan badan dan pikiran kita dan dengan sukacita mendegarkan Dharma.
Kita harus meresapi Dharma ke dalam hati kita, 所以我們要時時多用心.

Btw mendengar sharing hari ini, inti besarnya adalah asalkan kita bisa meresapi dharma ke dalam hati kita dan mempraktekannya dalam wujud yg benar dan dengan tulus, ini saja sudah bisa membuat kita ada kebahagiaan yg dirasakan. Jadi kita harus percaya kalau kita bisaaaa! Yuhuuu~ 😉

Sharing oleh Sharon Tanamas

Selasa, 02 Desember 2014

20141202 Rare and Difficult to Encounter

20141202 Rare and Difficult to Encounter 

Sangat sulit untuk bisa mendengarkan Buddha Dharma. Saat ini kita tidak kesulitan dalam mendengarkan Dharma, namun Dharma yang kita dengarkan adakah diserap ke dalam hati? Apakah dapat kita praktekkan dalam kehidupan? Ini adalah hal yang sangat penting yang harus kita ingatkan diri sendiri. Kehidupan sudah ada sejak berkalpa-kalpa yang tak terhitung, melewati lingkaran lahir meninggal, dari satu alam kea lam yang lain, dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain. Semua ini adalah sebuah perputaran yang tak henti-henti dalam 6 alam kehidupan. 

Dalam ajaran Buddha dijelaskan dengan sangat detail, makhluk surgawi meski usia kehidupannya sangat panjang, menikmati banyak kebahagiaan, namun ketika berkah mereka telah habis, mereka tetap akan terjatuh kea lam yang rendah. Jika mereka tidak mendengarkan ajaran Buddha, tidak mampu menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, maka ketika berkah mereka telah habis mereka akan terjatuh ke alam sesuai dengan karma yang diperbuatnya. sangat baik bisa terlahir di alam manusia adalah karena dapat mendengarkan ajaran Buddha, dan juga dapat melihat sendiri(membuktikan sendiri) kebenaran dari ajaran Buddha. 

Semua manifestasi dapat membuktikan kebenaran dari ajaran Buddha akan penderitaan. Jika dapat memahami ajaran Buddha dengan sepenuhnya, maka kita akan mawas diri, menjunjung tinggi dan melakukan segala kebajikan , menghindari segala kejahatan serta mempraktekkan cinta kasih dan welas asih untuk membangkitkan cinta kasih yang ada di dalam diri. Awalnya kita melatih welas asih dengan ikut merasakan penderitaan makhluk lain, memahami bagaimana untuk terjun ke masyarakat, membangkitkan kebijaksanaan, bersumbangsih bagi dunia. Umat awam sedemikian tidak sadar, hanya selalu terbatas pada lingkungan kita sendiri, pada apa yang kita lihat, kita dengar, suka duka marah gembira membuat emosi kita tidak stabil, ini adalah penderitaan.oleh sebab itu kita selalu bertumimbal lahir di 6 alam kehidupan. 

Buddha datang ke dunia, mengajarkan banyak kebenaran, supaya dapat mengembangkan hati penuh hormat terhadap ajaran kebenaran. Oleh karena itu 20.000 Sun Moon Lamp Radiant Buddhas terus bermanifestasi di alam manusia, tidak henti2nya membimbing makhluk, semua ini demi menyadarkan kita akan sifat hakiki kita, menjaga sifat hakiki kita – suci murni jernih, tidak terpengaruh oleh kondisi luar, tidak tertutup oleh kegelapan batin, oleh karena itu di pembukaan sutra lotus paling penting ingin memberitahukan kepada kita bahwa sifat hakiki kita senantiasa ada. Banyak Buddha dari masa kehidupan ke masa kehidupan mendengarkan Dharma, berlatih diri dan berikrar. Kita juga dapat melakukan hal yang sama, mempertahankan niat seperti ini, dalam kalpa yang tak terhitung, kita menjaga dengan baik niat pikiran ini, setiap hari melatih diri, setiap hari membersihkan kekotoran batin. Jika kita bisa senantiasa menjaga dengan baik niat pikiran ini, ketika kita telah bertemu dengan Dharma, kita akan mendengarkan dharma tersebut dan kemudian membabarkannya. Jika kita selalu mempunyai pemikiran seperti ini, maka segala yang terlihat adalah Dharma. Orang-orang yang kita temui, tidak peduli mempunyai kebiasaan buruk sekalipun, orang tersebut juga mempunyai satu sutra kehidupan yang bisa mengajari kita. 

Apa yang ditunjukkan dari setiap orang,merupakan sebuah penampakan akan sebuah kebenaran dari kehidupan.Oleh karena itu, bertemu dengan dharma tidaklah sulit. Ketika telah memahami kebenaran, tidak peduli orang seperti apa yang kita jumpai akan bisa menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita, mengembangkan semangat untuk mendengarkan Dharma. Melalui setiap orang, kita belajar kebenaran dari kehidupan. Hidup adalah penderitaan. Bencana akibat ulah manusia sangat banyak, bersumber dari sikap sebagian kecil orang-orang namun dapat menyebabkan karma kolektif satu negara. Dari mana karma kolektif ini? 

Dalam ajaran Buddha, ada dua buah karma, yakni karma yang tidak langsung berbuah dan karma yang langsung berbuah.Karma yang tidak langsung berbuah adalah benih buruk dari kehidupan masa lampau, benih buruk tersebut kemudian matang , dan bermanifestasi melalui karma kolektif dari makhluk pada tempat itu, sehingga melalui pemikiran dari orang-orang jumlah kecil tersebut dapat menyebabkan orang orang banyak dalam satu negara mengalami bencana, ini disebut karma kolektif makhluk. Ada juga orang yang terlahir di negara tsb, namun sebelum bencana tsb terjadi, dia sudah meninggalkan negara tersebut, sehingga terhindar dari bencana tsb. Semua yang terjadi adalah karna sebab dan akibat. Ajaran Buddha mengajari kita untuk tidak menciptakan benih dan jodoh yang tidak baik, dengan demikian , jika demikian maka dunia kita penuh dengan benih baik, jodoh baik berkumpul semua sehingga terbentuk kekuatan saling menyayangi .

Jalinan jodoh yang seketika muncul, jika bisa digenggam dengan baik dan menjadikannya selamanya maka dalam berbagai masa kehidupan , kita akan menjadi orang yang saling berjasa, saling memahami ajaran Buddha. Di Thailand, ada seorang mahasiswa, ekonomi keluarganya miskin sehingga tidak bisa lagi melanjutkan studinya, namun karena bertemu dengan tzu chi, tzu chi membantu biaya kuliahnya, sekarang sudah menjadi dokter, dan sekarang juga ingin mulai bersumbangsih. Hubungan antar manusia adalah karena jodoh. Di Filipina juga ada satu anak yang begitu berprestasi, namun karena kondisi ekonomi keluarganya, akhirnya dia kuliah sambil kerja, sehingga mempengaruhi nilai kuliahnya. Berhubung dia mendapat beasiswa dari sekolah, namun karena nilainya yg tidak begitu bagus, akhirnya beasiswa dipotong setengah.karena beasiswanya dipotong, dia tidak sanggup lagi membayar uang pendaftaran, dan berhenti kuliah. Saat relawan mengunjungi ke rumah dan mendapati anak ini begitu berprestasi, relawan tidak membiarkan dia berhenti kuliah, dan memulai dengan memberi upah atas jasa kerja- mempekerjakan dia di yayasan Buddha Tzu Chi,dan juga membawa dia melakukan kunjungan kasus, dll. Setelah mengikuti kasus, awalnya anak ini sangat tidak bahagia, hidup sedemikian susah,untuk melihat dia tersenyum sangat sulit, setelah bekerja di yayasan, dengan upah 200 peso setiap hari dan dapat berinteraksi dengan banyak orang dan memahami banyaknya penderitaan orang lain, hatinya terbuka dan menjadi orang yang bahagia dan fokus pada studinya. Saat tamat kuliah mendapat peringkat ketiga di univ nya. 

Di Filipina sudah membantu sekitar 1000 murid untuk pendaftaran sekolah, semua ini karena di tempat tsb terdapat sekumpulan bodhisattva yang telah memahami ajaran Buddha dan menyebarkan ajaran Buddha. Ketika kita telah mendengarkan dharma, dan dapat memperlakukan segala sesuatu dalam hidup sebagai ajaran Buddha dan ditengah ajaran Buddha kita bersumbangsih, di Filipina setiap kali ada pembagian bantuan, selalu menceritakan tentang Tzu Chi dan memberikan celengan bamboo, disaat yang bersamaan juga menenangkan hati mereka, mengubah kebiasaan tidak baik dalam kehidupan mereka, ini disebut menyebarkan dharma. 

Dharma bisa terserap dan senantiasa ada di dalam hati memang sangat sulit. Dharma dalam dunia bagaikan udumbara flower. Dalam ajaran Buddha, Udumbara flower ini dalam sekian ribuan taun baru mekar sekali, jika bukan saatnya, bunga ini tidak akan mekar. Walau bunga ini sekian ribuan tahun baru mekar, dia tetap bergantung pada sebab, pada jodoh, Sebab dan kondisi bisa bersatu, kita harus sepenuh hati menunggu untuk terjadi. Bisa bertemu dengan ajaran Buddha juga karena adanya jalinan jodoh, jika kita sudah bertemu harus genggam dengan sebaik2nya. Semua negara yang ada Tzu Chi semua hanya berpegang pada” Demi Ajaran Buddha, Demi Semua Makhluk”, enam kata yang sederhana ini diberikan oleh kakek guru( Master Yin Shun) 50-an tahun yang lalu. Kakek Guru memberikan enam kata ini, pada moment itu, dengan cepat dan baik saya(Master) menerima enam kata ini, dan sampai sekarang arah tidak pernah berubah. Moment pada saat itu(moment kakek guru memberikan enam kata kepada Master Cheng Yen-red) berpengaruh pada saya(Master) selamanya. Master mengenggam dengan baik moment itu, dan dari niat yang ada pada saat itu, sekarang telah tersebar ke banyak negara, sudah begitu banyak juga bodhisattva dunia muncul di dunia. 

Bodhisattva dunia berjalan di jalan bodhisattva dan bersumbangsih dengan segera, kekuatan cinta kasih seperti ini benar-benar membuat orang terharu. Sangat sulit bisa terlahir di alam manusia, sangat sulit bisa bertemu dengan ajaran Buddha. Sebenarnya setiap orang adalah mengajari dharma kepada kita,kita harus senantiasa mempunyai hati penuh syukur terhadap setiap orang, dengan hati penuh hormat menerima setiap orang apa yang ditampakkan,karena mereka telah membantu kita memahami kebenaran. Ditengah konflik , kita dapat memahami ternyata kehidupan ini begitu rumit(complicated), kegelapan batin menutupi yang disebabkan oleh tabiat buruk. Keadaan(penampakkan) ini membuat kita memahami ajaran Buddha, apa yang disebut Kegelapan Batin. dan juga membantu kita bagaimana setelah bersumbangsih, mengubah kehidupan kita dan menjadi seseorang yang berjasa bagi kehidupan orang lain, mengajari kita bagaimana untuk berjalan di jalan Bodhisattva. 

Oleh karena itu kita harus senantiasa mempunyai hati penuh syukur, hormat dan cinta kasih dengan begitu jalan bodhisattva ini bisa ditapaki dengan mulus. semua yang ditampakkan adalah semuanya mengajari kita Dharma yang luar biasa. Para Bodhisattva, kita harus senantiasa menghormati dunia ini, bersyukur pada setiap orang yang telah mengajari kita. Setiap saat kita harus bersungguh hati.
gan en n zhu fu da jia..

Sharing oleh Wismina di Pekanbaru