20140122 Menjadikan dharma sebagai guru
Dengan keyakinan, tekad, pelatihan dan realisasi maka kita akan terhubung dan menyelami ajaran ajarannya.
Aspek aspek seperti fenomena, sifat, perwujudan, kekuatan, fungsi, sebab, kondisi, akibat, retribusi dan keutuhan semunya ada di 10 alam dharma.
Keyakinan adalah sumber dari ajaran. Jika kita tidak memiliki keyakinan ketika mempelajari ajaran Buddha, bagaimana kita dpt mempelajarinya?
Oleh karena itu, ketika kita mempelajari jalan kebuddhaan, kita harus memiliki keyakinan akan dharma yg diuraikan.
Tetapi keyakinan saja tidak cukup, kita juga harus bertekad. Kita hrs membuat aspirasi yg besar dan bertekad, tetapi itu juga belum cukup, kita harus berlatih, baik kedalam maupun keluar.
Kedalam kita harus membina kejujuran, kebenaran, keyakinan dan ketabahan. Kita juga harus membuat 4 tekad besar yaitu
Terdapat makhluk hidup yg tak terhingga, saya bertekad untuk mengantakan mereka semua.
Terdapat kerisauan yg tak pernah habis, saya bertekad untuk melenyapkan semuanya.
Terdapat jalan dharma yg tak terbatas, saya bertekad untuk mempelajari semuanya.
Kebuddhaan adalah yg tertinggi, dan saya bertekad untuk mencapainya.
Oleh karena itu kita harus memiliki keyakinan dan tekad untuk terlibat dalam pembinaan kedalam dan pelatihan keluar, sehingga kita dapat mencapai realisasi dan memahami ajarannya.
Merealisasikan berarti memahami batin kita dan dapat mencakup batih Buddha. Tetapi tanpa keyakinan, tekad dan pelatihan, hal itu sangat tidak dimungkinkan. Jika batin kita dapat mencakup batin Buddha, maka kita dapat menyelami ajarannya. Ketika ajaran Buddha beresonansi dengan kemampuan kita, maka kita dapat menerima dharma dan mengerti ajaran yg terkandung didalamnya. Ajaran Buddha sgt dalam dan tidak terbatas.
Segala sesuatu didunia ini berisikan dharma. Ketika dharma menjadi guru kita, segala sesuatu yg menjadi kondisi luar, baik yg kita alami maupun permasalahan yg kita hadapi setiap hari, berkaitan dengan 10 aspek. Khususnya 6 alam yg belum tercerahkan dan 4 alam mulia.
6 alam yg belum tercerahkan : alam surga, alam manusia, alam asura, alam binatang, alam neraka dan alam setan kelaparan.
4 alam mulia : arahat, pacekkabuddha, bodhisattva dan Buddha.
Orang awam selalu melekat pada betuk dan sifat sehingga berada di 6 alam yg belum tercerahkan.
4 alam mulia dimulai dari arahat, mereka yg mendengarkan dharma dan mengerti kemudian berlatih. Kemudian Pacekkabuddha, kebijaksanaan mereka satu tingkat diatas arahat, oleh karena itu ketika mereka melihat sifat asal dunia, mereka melihat ketidakkekalan seperti pergantian siang dan malam, perubahan cuaca. Bagaimana segala sesuatu terbentuk, berwujud, rusak dan lenyap. Hal ini menjadi awal realisasi yg bertahap. Kemudian mereka yg membuat aspirasi adalah boddhisattva, dimana secara terus meneurs maju dan mencapai tingkat kebuddhaan. Inilah 4 alam mulia.
Hukum karma adalah sesuatu yg harus kita sadari.
Hukum karma adalah sumber dari siklus kehidupan kita di 6 alam. Jika kita ingin melewati penderitaan didalam siklus kehidupan, kita harus belajar proses penghentian. Kita menyadari kita mengumpulkan begitu banyak sebab dan kondisi, dimana menyebabkan kita menderita. Karena hukum karma ada dalam kehidupan kita sehari hari. Sifat dan wujud menyebabkan pikiran kita terpengaruh. Oleh karena itu kita harus berhati hati.
Dharma berhubungan dengan kehidupan kita sehari hari. Apakah kita akan tetap tinggal di 6 alam yg belum tercerahkan atau maju ke 4 alam mulia? Hal ini tergantung pada apakah kita berhati hati atau tidak.
Arti dibalik melihat dharma sebagai guru adalah sesuatu yang membuat kita paham secara bertahap.
Terdapat batas yg tipis antara pikiran kita dengan sifat hakiki kita. Jika kita dapat melewati batas ini maka kita dapat merubah pikiran kita menjadi sifat hakiki dan merubah hayalan menjadi pencerahan.
Keyakinan sangatlah penting, kita harus memiliki keyakinan pada ajaran yg benar. Kita mulai dengan belajar kebenaran akan penderitaan, sumber pendertiaan, jalan menuju lenyapnya penderitaan dan lenyapnya penderitaan. Ketika kita mampu belajar ajaran inu, kita harus secepatnya mempraktekan metode ini untuk menghilangkan penderitaan. Kita dapat memulainya dengan 37 faktor jalan menuju pencerahan.
Ketika kebijaksanaan tumbuh, secara alami akan datang berbagai kerisauan, namun tidak ada manusia dan masalah yg kita hadapi dapat menimbulkan ketamakan, kemarahan dan ketidaktahuan. Kita dapat menyadari ketidakkekalan dari semua benda.
Kita sebagai manusia biasa selalu bingung dan tidak menyadari bahwa yg kita perjuangkan dan kita usahakan pada akhirnya adalah tidak ada apa apa.
Contohnya, jika kita sgt dekat dengan keluarga kita, pada akhirnya kita akan mengalami penderitaan ketika berpisah dengan org yg kita cintai. Inilah penderitaan umat manusia. Tidak ada org yg dpt hidup bersama selamanya. Jika bukan karena memiliki jalan masing masing atau dipisahkan oleh kematian. Ini semua adalah penderitaan.
Ketika kita mengerti, secara alami kita akan menjadi tidak tertarik dengan objek objek keinginan di dunia. Kita akan secara bertahap melepaskan kemelekatan. Hal ini akan menghalangi semua kerisauan. Kita dapat mengkarantina dirikita dari kerisauan. Kita hanya perlu menjadikan segala sesuatu sederhana dan menerima keadaan yg muncul maka kita tidak akan lagi menimbulkan konflik atau menciptakan kondisi karma negatif.
Setelah tertunda beberapa hari. Dan salah tanggal, akhirnya saya bisa menyelesaikan sesi xunfaxiang ku.. :)
Sharing dari sesi ini adalah kita harus yakin, sekarang kita ada di dunia tzu chi, maka kita harus yakin jalan tzu chi adalah jalan untuk kita bisa belajar pelatihan kedalam dan keluar. Dan dibagian terakhir dikatakan jadikan semuanya tetap sederhana dan menerima keadaan yang muncul. Maka tidak lg menimbulkan konflik dan menciptakan karma negatif.
Tadi malam, saya baca di group xunfaxiang, chan2 ingatkan kita utk lebih yongxin, sejenak kemarahan muncul, Untung ingat xunfaxiang yg kubuat td siang dibagian plg akhir itu jd pikir ya itu adalah bentuk perhatian dan jika dipikir sebenarnya adalah salah aku sendiri, kenapa minggu malam bukan mempersiapkan diri malah pergi sampai tengah malam. Dui bu qi tong xue men... Hen gan en ni men de liao jie gen pei ban... Da jia zao an..... :)
Ringkasan oleh Phei Se
Tidak ada komentar:
Posting Komentar