Minggu, 29 Juni 2014

20140121: Give Rise to Great Power of Faith (menumbuhkan kekuatan keyakinan yg besar) 當生大信力

20140121: Give Rise to Great Power of Faith (menumbuhkan kekuatan keyakinan yg besar) 當生大信力

Semua yg dikatakan oleh sang Buddha adalah kebenaran nyata, tidak ada kebohongan. Ajaran beliau adalah benar, tidak salah. Semua yang diajarkan beliau berasal dari hati terdalam. Walaupun pada awalnya sang Buddha mengajarkan metode terampil, itu semua demi agar ajaran bisa diterima oleh umat awam yg kebijaksanaannya terbatas. Metode terampil ini pun adalah kebenaran. Pada awalnya sang Buddha hanya mengajarkan bagaimana menjadi orang yang baik, namun setelah itu sang Buddha membabarkan betapa murni dan suci sebenarnya hakikat diri kita dan itulah yang seharusnya kita sadari. Beliau berharap semua orang juga bisa mencapai ke-Buddha-an (pencerahan sempurna). Dimana pengetahuan dan pandangan seorang Buddha sangatlah luas, oleh karena itulah pada akhirnya sang Buddha mengajarkan satu kebenaran sejati (one vehicle), yg diibaratkan sebagai sebuah kapal besar penuh welas asih yang dengan mantap menyebrangkan semua makhluk ke pantai bahagia.

Umat awam penuh dengan berbagai kerisauan, karena itulah sang Buddha menggunakan berbagai cara terampil agar perlahan bisa mengikis kerisauan yang ada. Mereka yang setelah mendengar dan memahami Dharma, bisa tersadarkan akan kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berharap semuanya bisa mencapai kondisi murni dan tak ternoda (純一無雜/chun yi wu za).pada awalnya dengan berbagai metode terampil disebutkan bahwa manusia ada yg baik ada yang jahat, namun saat mengajarkan satu kebenaran sejati yang disebutkan adalah manusia hanya (boleh) ada kebajikan, tidak (boleh) ada kejahatan, harus mengarah pada kebajikan, memutuskan dan menghilangkan segala kerisauan dan kebodohan batin, nengembalikan sifat hakiki yang murni dan jernih.

Dalam sutra disebutkan bahwa semua ucapan sang Buddha adalah benar adanya, tiada perbedaan. Oleh karena itu sepatutnya memiliki kekuatan keyakianan yang besar akan apa yang diajarkab beliau. Demikian juga terhadap ajaran semua Buddha, semua adalah kebenaran dan kebenaran harus dibabarkan. Maka sang Buddha pun meminta YM Sariputra sebagai murid yang terunggul kebijaksanaannya (yang walaupu masih pada tahap mencerahkan diri sendiri/self awakening) untuk juga membabarkan kebenaran sejati, membimbing semua umat. 

Ada sebuah kisah saat sang Buddha berada di kerajaan Varanasi. Ada 2 orang umat yang sangat antusias belajar Dharma. Namun stlh beberapa waktu, timbul keraguan dan kerisauan mereka akan ajaran Buddha. Setelah dicaritahu, akhirnya diketahui bahwa kedua orang itu diajari oleh YM Sariputra. Maka sang Buddha pun memanggil mereka dan mencari tahu latar belakang kehidupan mereka. Yang satu adalah pengrajin perhiasan emas dimana YM Sariputra mengajarkab metode 'meditasi tulang belulang' (白骨觀/bai gu guan), yang satunya lagi adalah seorang pembuat kain dan kepadanya YM Sariputra mengajarkan metode 'meditasi menghitung nafas' (數息觀/shu xi guan). Sang Buddha setelah memahami pun berkata bahwa bukan ajarannya yang salah, tapi metode yang diberikan yang tidak tepat sasaran. Untuk pengrajin perhiasan emas lebih cocok menggunakan metode 'meditasi menghitung nafas' karena metode ini memerlukan kemampuan yang sangat detil dan halus untuk melatih fokus, sama dengan pekerjaan yang dilakukannya sehingga metode inipun bisa diterapkan/menyatu dalam pekerjaan sehari-hari. Sedangkan untuk pembuat kain, dalam proses membuat kain memerlukan banyak tenaga fisik dan pekerjaannya bertahap-tahap. Oleh karena itu lebih cocok melatih diri menggunakan metode 'meditasi tulang belulang', agar memahami bahwa pada saat kita hidup, memang punya dan bisa menggunakan kekuatan fisik/tubuh namun pada akhirnya yang tersisa adalah tulang belulang, oleh karena itu bagaimana menyelaraskan tulang-tulang tubuh kita. (bagian ini kurang ngerti karena tidak tahu bagaimana sebenarnya metode meditasi tulang ini...mungkin ada yang tahu?). Setelah mendapatkan penjelasan dari sang Buddha, keduanya pun pulang dan berlatih sesuai arahan dan dalam waktu singkat sudah bisa memahami Dharma. Melalui kejadian ini sang Buddha pun berkata kepada semuanya bahwa sebuah ajaran baru bisa efektif bila digunakan tepat sasaran, tepat kemampuan. YM Sariputra yang paling unggul kebijaksanaannya pun masih bisa melakukan hal yang kurang tepat, oleh karena itu sepatutnya kita semua harus penuh perhatian saat menyerap Dharma ke dalam hati. Sifat dasar dan tabiat umat awam dengan kemampuan dan pengajaran haruslah sesuai dan untuk itu perlu ada kebijaksanaan. Itulah sebabnya dengan kebijaksanaan beliau, sang Buddha mengajarkan berbagai metode terampil untuk menyadarkan umat awam dengan berbagai tabiat sesuai dengan kemampuannya.

Dengan dasar pemikiran yang sama, sekarang saat sang Buddha mengajarkan satu kebenaran sejati (one vehicle) demi agar para murid bisa maju ke tahap lebih lanjut dan mengubah hati/pikiran menjadi hakikat sejati, yang sesuai/cocok untuk hal ini adalah YM Sariputra sebagai murid yang terunggul kebijaksanaannya. Maka sang Buddha pun memanggil YM Sariputra. Sebenarnya saat sang Buddha menyebut Sariputra, sang Buddha mengarah pada semua murid agar mendengarkan dengan seksama. 'Ucapan semua Buddha tiada perbedaan', maksudnya adalah Dharma yang diajarkan oleh semua Buddha dari jaman dahulu kala hingga Buddha Sakyamuni, semua adalah sama, semua adalah satu, semua tiada perbedaan. Oleh karena itu, kita semua harus memiliki kekuatan keyakinan yang besar terhadap Dharma. Bukan hanya harus yakin tapi juga harus ada kekuatan. Bukan akar keyakinan kecil, namun harus menjadi akar keyakinan dan akar keyakinan yang besar (大信大力/da xin da li). Metode terampil yang diajarkan sebelumnya adalah ditujukan agar umat awam bisa sadar dengan akar kemampuannya yang kecil, ajaran kebenaran yang saat ini dibabarkan adalah untuk mereka yang bisa berkembang memiliki akar kemampuan yang besar.

"Harus memiliki kekuatan keyakinan yang besar. Seorang praktisi spiritual harus memiliki keyakinan baru bisa maju berkembang, dengan berkembangnya akar keyakinan barulah bisa menghancurkan kesesatan". Semenjak sang Buddha mencapai pencerahan, selama 40 tahun beliau membabarkan Dharma dengan metode terampil yang lebih fokus pada hati manusia yang penuh kerisauan dan ilusi. Berharap selama 40 tahun ini, umat awam bisa sedikit demi sedikit mengikis kegelapan batin mereka, menghilangkan kerisauan. Setelah 40 tahun yang panjang, sudah saatnya beliau membabarkan kebenaran sejati yang fokus pada hati/pikiran dan sifat hakiki diri. Seperti yang tertulis dalam sutra Lotus bahwa yang dibahas adalah tentang satu ajaran kebenaran sejati yang telah dibabarkan oleh semua Buddha dari berbagai jaman tanpa ada perbedaan. Kebenaran sejati ini bukanlah wujud/manifestasi pikiran (心相/xin xiang), tapi adalah sifat hakiki/alami manusia (性相/xing xiang) yang murni bagai Buddha. Sang Buddha telah mengalami dan memahami sendiri kebenaran sejati di alam semesta ini pada momen beliau tercerahkan. Oleh karena itu kita harus menggunakan kekuatan keyakinan yang besar untuk memahami satu kebenaran sejati yang tertulis di dalam sutra lotus. Kita harus merenungkan, dengan kekuatan keyakinan seperti apa untuk menerima ajaran tersebut yang kelak hanya mengarah pada sifat hakiki diri kita. 所以大家要時時多用心/suo yi da jia yao shi shi duo yong xin. 
Pada eps 21 jan 2014 ini, sptnya shigong jg sedang mempersiapkan hati kita agar bisa menerima ajaran one vehicle ini. Menggunakan kisah dan perumpamaan agar kita memiliki sedikiiiiit gambaran. Di sini shigong jg mengingatkan kita agar harus memiliki kekuatan keyakinan yang besar. Tidak hanya sekedar yakin tapi yakin seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan. Karena bila pelajaran dimulai dgn adanya keraguan, pasti ajaran yg bisa diterima tidaklah sepenuhnya. Manusia cenderung suka jadi saringan  hanya filter apa yang mereka sukai dan yang 'terlihat' menguntungkan, dan tentu saja yang mudah dan cepat. Satu ajaran kebenaran sejati, sulit dipahami dan dipelajari, namun stlh dipahami adalah sesuatu yg paling menguntungkan kita, tp mgkn tdk terlihat. Kita ini usia masih sangat sangat sangat sangat muda dibandingkan dharma yg dibabarkan, krn itu perlu berkali kali kali kali kehidupan untuk bisa belajar/menjalani proses mengerti dan memahami kebenaran sejati (itupun kalo hoki bs bljr di kehidupan itu). Krn itulah shigong memberitahu kita untuk setidaknya harus memiliki keyakinan yang sangat kuat dulu akan Dharma, jgn ada keraguan. Memang tidak boleh yakin membabi buta, tapi setidaknya harus dimulai dgn memiliki keyakinan barulah kita mau mencoba dan membuktikannya. Jd adalah benar bila setiap saat kita harusnya duo yong xin. Gan en dajia. 

Ringasan oleh Elvy Kurniawan

Sabtu, 28 Juni 2014

20140625 the role model rarely seen in the world

20140625 the role model rarely seen in the world 

Kita sering bilang, Buddha datang kedunia demi satu hal yg besar, yaitu untuk membuka dan menjelaskan pandangan dan pengetahuan buddha kepada semua mahkluk. Karena manusia sangat keras, sulit untuk di selaraskan. Pikiran yg sangat keras yaitu kerisauan dan kegelapan batin yg terus muncul.  Manusia sangat keras kepala. 

Tapi buddha sangat welas asih. Buddha memastikan kepada kita pikiran, buddha dan semua mahkluk tiada berbeda. Buddha mengajarkan bahwa setiap orang bisa menjadi buddha, asalkan dengan satu niat, merubah pikiran, dari yg delusion menjadi tercerahkan, dari jahat menjadi baik. 

Tetapi sulit untuk merubah pikiran manusia, pikiran manusia dipenuhi oleh kerisauan, jadi buddha menggunakan berbagai cara untuk mengajari kita berjalan di jalan bodhisattva. Jalan bodhisattva tidak terlepas dari: sutra, ajaran, dan jalan. 

Ketika kita mempraktikkan jalan bodhisattva, sutra, ajaran dan jalan adalah sama. Jalan bodhisattva mengandung semua hal di dunia ini, baik atau buruk ada didalamnya. 

Jika tidak tahu kejahatan, bagaimana mengerti untuk berbuat baik? Jika tidak tahu penderitaan, bagaimana mengerti untuk meminta berkah? Jadi sebagai manusia harus memilih berjalan di jalan yg benar. Dengan begitu kita baru bs menyatu dengan ajaran. Setelah menyatu dengan ajaran barulah bisa menyelami dharma. Jadi kita harus bersungguh hati berjalan di jalan yg benar. 

20140624_Follow The Sutra Back to Our Hearts

20140624_Follow The Sutra Back to Our Hearts

Sutra dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip. Ajaran dalam sutra tidak terbatas dan luas. Saat semua tindakan berada satu jalur dengan prinsip, kita dapat mengembangkan diri kita dan melatih orang lainnya dengan sempurna. Sutra adalah sebuah jalan yang membawa kita kembali ke hati kita.

Sutra mengandung prinsip yang tak terbatas. Ketika kita mendengarkan dan menjelaskan sutra, ini semua untuk satu tujuan, yaitu mengerti prinsip-prinsip. Untuk mengerti kita harus mempelajarinya dari sutra.

Setelah Buddha mencapai pencerahan, dan mengerti kebenaran dari setiap hal dialam semesta yang semuanya luas dan tiada akhir. Setiap hal disekitar kita mengandung suatu prinsip. Ini adalah suatu hal yang harus kita sadari. Setelah mengerti ajaran kita harus mempraktikkannya.

Kita selalu bertanya “Why” untuk setiap hal, baik itu masa lalu dan sekarang pun juga. Untuk mengatasinya dan mendapatkan jawabannya kita harus mempraktikan ajaran untuk menelusuri pertanyaan-pertanyaan.

Selama kita melatih diri sesuai dengan ajaran Buddha, kita akan menemukan bahwa ajaran tersebut suatu prinsip yang sesual. Selam kita berjala di jalan yang terang, jalan kita akan menjadi sempurn dan lancar.Jadi sutra adalah jalan, dengan mengikuti jalan ini kita dapat kembali ke sifat hakiki kita.

20140627 Skillfully Guide Those with Limited capabilities

 20140627 Skillfully Guide Those with Limited capabilities.

Kita harus tahu bahwa pohon-pohon terbesar di dunia berasal dari benih kecil. 
Meskipun benih mungkin terlihat kecil, dapat meluas dan tumbuh menjadi anakan.
Memang potensi sebuah benih tidak dapat terlihat secara kasat mata.

Proses perubahan begitu halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang / biasa.
Tetapi benih akan terus berubah sesuai dengan sebab dan kondisi.
Penyebab dan kondisi tidak terlihat. Ini halus dan menakjubkan.

Tetapi prinsip ini bekerja dengan halus, cinta kasih dan tekad berkembang.
Praktek Bodhisattba berasal dari sebab dan kondisi itu mencakup banyak kalpa dan halam waktu hidup yang sangat banyak.

Kita dapat membangkitkan kehalusan dan keajaiban sebab dan kondisi maka kita akan beraspirasi untuk memiliki cinta kasih dan beriklar besar.
Semakin kita dekat dan jelas dengan prinsip prinsip ini praktek ini akan membawa kita berjalan di jalan Bodhisattva dan membawa kita lebih dekat untuk mencapai state of the Buddha.

Prinsip sebab dan kondisi benar-benar luas dan mendalam.
Jadi ajaran Buddha selalu berkaitan dengan sebab dan kondisi.

Pada Teks sebelumnya Buddha juga bercerita tentang sebab dan kondisi.
Baik dalam ajaran, juga tidak dapat dipisahkan dari sebab dan kondisi.
Melalui analogy, dapat menunjukan lebih jelas mengenai sebab dan kondisi.

Banyak hal yang orang tidak bisa mengerti hanya dengan mendengarkan ketika kita berbicara tentang mereka.
Kerika kita mengatakan sesuatu, kadang-kadang beberapa orang tidak mengerti. Kita bahkan tidak dapat mengerti satu sama lain. 
Ketika mereka berbicara satu sama lain, apa mereka dapat memahami Buddha subtle and wondrous principles?

Satu satunya yang dapat mengerti adalah mereka dengan kepabilitas yang bagus. Inilah sebabnya Buddha selalu menggunkan berbagai analogi. Ketika orang tidak dapat mengerti apa yang kita katakan, kita juga memberikan analogy.

Jika seseorang mengatakan kepada saya " saya punya masalah ini dan itu".
Saya akan mengatakan " beri saya contoh".
"Menggunakan contoh yang spesifik sebagai contoh".

Sang Buddha mengajar dengan hal yang sama. Ketika mengamati bahwa kemampuan orang tidak bisa langsung menerima ajarannya ia memutuskan untuk mengajar dengan berbagai analogi.

Jika harus menggunakan contoh lebih sederhana untuk membimbing mereka menuju pemahaman. 
Sering memberitahu setiap orang bahwa untuk menjadi harmonis, kita harus harmoni/selaras dengan yang lain dan harus menjadi yang good people.

Jika kita selalu menjalin karma koneksi yang baik dengan yang lain, ketika bertemu kesulitan kita dapat berbicara dengan mereka dan kemudian tidak akan ada masalah.

Kita juga harus belajar bersikap adil dan reasonable, tidak menjalin jodoh buruk. Hanya yang baik.

Jika kita penuh cinta kasih yang murni kita akan selaras dengan orang lain.
Ketika kita selaras dengan yang lai, kita dapat melakukan hal-hal secara harmonis. 
Kita berada dalam harmoni dengan orang-orang dan masalah bearti kita telah melalui pemahaman tentang principles.

Jadi ketika kita bertemu situasi apapun, kita bisa " use easily understood teachings", untuk mengungkapkan masalah dengan principles yang belum dapat dipahami.

Jadi, hal-hal yang lebih sulit untuk diselesaikan, kita dapat menerapkan ajaran sederhana . Kita harus selalu berbagi metode sederhana ini satu dengan yang lain dalam kehidupan sehari hari.

Untuk menjadi orang baik, kita harus menerapkan simple principles ini. Kita harus memiliki cinta kasih tanpa pamrih dan harus menjalin hubungan baik dengan yang lain. Apa ini sangat sederhana?

Yang kita perlukan adalah praktek,  dengan selalu praktek dari ajaran dengan alamiah principles akan manisfestasi .

Menggunakan analogi untuk menjelaskan. Karena aalogi adalah metode yang sederhana untuk memahami the meaning of the principles sebagai jalan.

How can we guide everyone toward awekening?
"I can do this / wa e hiao la."
"I know/ wo cai la."
"If i explain this way, can you understand?".
" I understand".
"Can you do it now?"
"Yes".

Ketika orang mengerti untuk melakukan, akan melakukannya dengan lebih mudah.

"How can we teach others?"
"How can learn from others?"
This is about how we teach and learn.
Ketika memberi contoh ajaran dengan metode yang sederhana dan skillful methods,  dan yang belajar ada kemauan dengan alamiah we can deeply penetrate the principles.

Sama halnya ketika belajar Dharma, kita harus focus.
That is our directions.

Kita belajar sutra adalah untuk to awaken our deluded minds, so we can see the principles of the world and develop our wisdom.

Maaf temen temen karena terlambat sharing. Dajia gan en.
Nb : ada bagian pertengahan tentang " analogies along wih geyas" saya tidak sharing karena belum mengerti. Gan en.

Ringkasan oleh Yeyen

Jumat, 27 Juni 2014

26062014: Kondisi Karma untuk Membangkitkan Ikrar Agung

26062014: Kondisi Karma untuk Membangkitkan Ikrar Agung

Fokus dari pelatihan diri adalah menapaki jalan Bodhisattva. Bodhisattva sendiri adalah yang dari kehidupan ke kehidupan melatih diri dengan giat serta membimbing orang lain. Di kehidupannya, ia membuat ikrar untuk mempraktekkan ajaran di jalan bodhisattva. Dengan hati yang giat, mereka melatih 6 paramita. Inilah proses menjadi Bodhisattva. Di setiap kehidupannya, mereka rela melatih diri dan membimbing orang lain untuk menyadarkan diri sendiri juga org lain. Hal ini terjadi dari dulu hingga sekarang (banyak kehidupan/kalpa yang tidak terhingga) dan Bodhisattva masih tetap berada di antara masyarakat, pergi hanya untuk kembali (kembali ke kapal welas asih).

Bisa terus kembali karena adanya tekad untuk melatih ajaran di jalan Dharma. Membuat ikrar sungguh adalah hal yang mendasar untuk menjadi seorang Bodhisattva untuk berjalan di jalan tsb.

Dari kendaraan kecil, Buddha buat kita berikrar untuk menuju kendaraan utama. Karena di kendaraan kecil, kita hanya seorang diri menyeberangi sungai kerisauan batin, sangat berbahaya. Sedangkan dengan kendaraan utama, kita bisa sama2 (banyak orang) menyeberangi sungai tsb. Di akhirnya (di tepi) kita bisa mencapainnya bersama banyak orang. Maka Buddha menginginkan kita berubah ke kendaraan utama dgn maksud bisa terjun ke masyarakat dan tetap berjalan di jalan Bodhisattva. Karena di kendaraan utama, saat kita merasa ingin menyerah, banyak orang yg mendukung juga membimbing kita. Dengan begitu, niat kita akan aman.
Semua sutra berhubungan dengan hati Buddha, juga dengan kemampuan semua makhluk.
"Saya bisa berbicara tentang sutra, gatha, kehidupan lampau para murid, kehidupan lampau Buddha atau hal yang belum ada."

20140626: Kondisi Karma untuk Membangkitkan Ikrar Agung

20140626: Kondisi Karma untuk Membangkitkan Ikrar Agung

Fokus dari pelatihan diri adalah menapaki jalan Bodhisattva. Bodhisattva sendiri adalah yang dari kehidupan ke kehidupan melatih diri dengan giat serta membimbing orang lain. Di kehidupannya, ia membuat ikrar untuk mempraktekkan ajaran di jalan bodhisattva. Dengan hati yang giat, mereka melatih 6 paramita. Inilah proses menjadi Bodhisattva. Di setiap kehidupannya, mereka rela melatih diri dan membimbing orang lain untuk menyadarkan diri sendiri juga org lain. Hal ini terjadi dari dulu hingga sekarang (banyak kehidupan/kalpa yang tidak terhingga) dan Bodhisattva masih tetap berada di antara masyarakat, pergi hanya untuk kembali (kembali ke kapal welas asih).

Bisa terus kembali karena adanya tekad untuk melatih ajaran di jalan Dharma. Membuat ikrar sungguh adalah hal yang mendasar untuk menjadi seorang Bodhisattva untuk berjalan di jalan tsb.

Dari kendaraan kecil, Buddha buat kita berikrar untuk menuju kendaraan utama. Karena di kendaraan kecil, kita hanya seorang diri menyeberangi sungai kerisauan batin, sangat berbahaya. Sedangkan dengan kendaraan utama, kita bisa sama2 (banyak orang) menyeberangi sungai tsb. Di akhirnya (di tepi) kita bisa mencapainnya bersama banyak orang. Maka Buddha menginginkan kita berubah ke kendaraan utama dgn maksud bisa terjun ke masyarakat dan tetap berjalan di jalan Bodhisattva. Karena di kendaraan utama, saat kita merasa ingin menyerah, banyak orang yg mendukung juga membimbing kita. Dengan begitu, niat kita akan aman.
Semua sutra berhubungan dengan hati Buddha, juga dengan kemampuan semua makhluk.
"Saya bisa berbicara tentang sutra, gatha, kehidupan lampau para murid, kehidupan lampau Buddha atau hal yang belum ada."

Kehidupan lampau Buddha begitu luar biasa. Buddha mengembangkan tekad yang begitu besar untuk berada di 6 alam kehidupan (surga, manusia, asura, neraka, hantu kelaparan, dan hewan). Meski di tengah penderitaan, Buddha masih membimbing semua makhluk. Hal ini yang membuat Ksitigarba juga bertekad 'Tidak akan mencapai kebuddhaan sampai neraka kosong'. KeyakinanNya sungguh dalam terhadap ajaran Buddha, maka ia bertekad untuk ditempatkan di tmp yg paling menderita untuk membimbing semua makhluk disana.: Di jaman Buddha, banyak hal istimewa yang terjadi, banyak kekuatan2 gaib, yang sebenarnya adalah prediksi masa depan, seperti halnya teknologi.

Hal di dunia ini bukan suatu hal yang bisa diciptakan oleh manusia -> inconditioned Dharma 無為法. Sedangkan sesuatu yang bisa diciptakan oleh manusia -> conditioned Dharma 有為法. Kita suka bertanya 'bisa gak?' Selama ada keinginan, tidak ada yang tidak mungkin bagi kita. Melakukan semua hal itu butuh tekad besar.

Buddha menggunakan berbagai macam metode, mulai dari bacaan panjang sampai dengan versi pendek atau analogi yang juga berhubungan dengan sebab akibat.
因-causes - yang timbul dan bisa berkembang
緣-conditions - yang mendorong untuk timbul

Pohon berasal dari sebuah benih yang kecil (causes) ditambah dengan kondisi yang baik, baru bisa jadi pohon. Jika benih itu jatuh di tempat tandus (kondisi), maka tidak bisa juga tumbuh jadi pohon.
三理四相 (3 Principles and 4 States):
1. Perinsip kebendaan: terbentuk, berlangsung, rusak, lenyap
2. Perinsip kehidupan: lahir, tua, sakit, meninggal
3. Perinsip pikiran: timbul, berlangsung, berubah, lenyap
Perinsip2 tsb mengandung conditioned phenomena, semua timbul tenggelam, tidak ada yg kekal.

Untuk memahami perinsip timbul dan tenggelam, kita perlu menyadari semuanya itu muncul dan lenyap; bersatu dan berpisah adalah tidak dapar dipisahkan, merupakan kesatuan dan bagian dari sebab akibat.

Kapanpun kita melakukan suatu hal, lakukan dengan sepenuh hati. Jangan mengikuti pikiran yang menyimpang dan akhirnya melakukan hal yang salah. Ini juga membuat karma. Jika kita tetap berpikiran benar, apa yang kita lakukan berasal dari ikrar agung kita. 所以我們人人時時要多用心。

Ringkasan oleh Martha Khosyahri

Selasa, 24 Juni 2014

20140623 Believe in virtuous Dharma & spiritual friends

230614
Believe in virtuous Dharma & spiritual friends

Semua adl org baik, semua bergantung pada pikiran kita. Selalu ingat prinsip, kita akan selalu ingat sekalipun saat ingin marah, tdk mslh apa yg terjadi pada kita, kita harus menyadari itu baik atau buruk tergantung kondisi. Bagaimana kita bisa selalu senang? Kita harus belajar bahwa semua org yg kita temuinadl teman spriritual kita, tidak peduli bgmn mereka memperlakukan kita dan ap yg mereka rasakan ttg kita, kita hrs selalu bersyukur kpd mereka. Tdk berpikir "jika saya ketemu dia, apapun yg dy bicarakan saya merasa selalu ingin marah saya tdk merasa senang" jgn pny pikiran spt ini. Tdk peduli apa yg kita lakukan, terutama saat kita mendengar Dharma Buddha kita harus ingat kata2 dgn baik. Ketika tmn spiritual kita mengajarkan ke kita ttg Dharma Buddha atau berbicara ttg apapun setiap hr, kita hrs ingat ini membantu kita. Kita harus ingat kata2 mereka dgn baik. 

Baik atau buruk tergantung kondisi, ketika kita d dekat teman spritual, kita hrs selalu ingat kata2 mereka

D dlm sutra buddha, ada cerita yg mengilustrasikan ini. Ada seorg laki2 yg menanam bunga utk kehidupan nya. Suatu hari dy petik dan menjualnya ke pasar. Saat itu, seorg yg bukan praktisi buddha dtg dan menghampiri dy. Brp hrga satu pot bunga ini? Lalu dy memberitahu hrg nya, tdk lama seseorg yg tua, venerable sudatta, dtg ke samping laki2 itu, dy blg saya akan beli dgn harga ini, lalu seseorg yg bkn praktisi buddha blg saya akan byr lebih, mari saya beli ini. Sudatta blg saya akan byr 2x lipat. Mereka berargumen dgn harga pot bunga ini. Lalu penjual bunga bertanya kenapa kalian membutuhkan pot bunga ini? Praktisi non buddhist berkata bahwa dy mau pergi ke suatu ritual dan mempersembahkan bunga ini sehingga dy bisa terberkati, lalu sudatta berkata dy membutuhkan pot bunga ini utk menunjukkan respect nya kepada Buddha. Si penjual bunga bertanya kenapa kamu respect dengan buddha? Dy bukan seseorg yg tgl di surga maupun Tuhan, dy hny org biasa, knp kamu perlu menunjukkan respect km ke dy? Sudatta berkata walaupun dy hny org biasa, dy org yg tercerahkan, dy mengerti prinsip kebenaran ttg smua hal, dy bisa membimbing semua org ke ajaran yg benar shg makhluk hidup yg tersesat bisa terbangkitkan. Penjual bunga bertanya apakah saya berkesempatan utk bertemu buddha? Sudatta blg tentu saja. Lalu penjual bunga berkata, kalau begitu cepat bawa bunga ini, bawa saya bertemu buddha dan saya tdk menjual bunga ini ke kamu karena saya mau memberikan bunga yg saya tanam ini ke buddha . Lalu dy mengikuti sudatta ke kediaman buddha, dy melihat buddha dr jauh dan merasakan kegembiraan. Pelan2 dy menghampiri buddha. Lalu buddha bertanya kepada dy apa yg dy inginkan, lalu dy menyebutkan dy mau apabila ad org yg sakit dy dpt membantu, jika seseorg menderita , saya mau mereka bisa mengandalkan saya dan membiarkan saya membimbingg mereka ke kebebasan. (sblm ini ad bbrp keinginan penjual bunga, tp kata2 nya lost). Ketika kita belajar dharma buddha, tdk peduli syp dan apa. Melihat semua org teman spritual dpt membimbing kita. 

Ada 6 perfections dan analogi utk sutra ini aku krg mengerti, teman2 boleh bantu sharing? :D

Kita harus selalu ingat dgn kata2 teman2 spritual kita. Bersyukur ada teman spritual yg membantu kita mengerti dharma. Membantu kita menaruh dharma ke dlm hati, setiap hari harus saling terhubung.
Thus, we must always be mindful.

Gan en teman2 spiritual. :) mohon bantu menambahkan byk yg kurang dr sharing.

Ringkasan oleh Juliana Santy

Sabtu, 21 Juni 2014

20140620-Semua Kondisi Menjaga Pikiran dan Kesadaran

20140620-Semua Kondisi Menjaga Pikiran dan Kesadaran

Perubahan musim memperbolehkan kita mengatur jalan hidup kita. Kita dr waktu ke waktu hrs mengatur diri kita dgn baik,sebenarnya apa yg hrs kita atur? PIKIRAN. Pikiran menentukan karma yg kita perbuat baik atau buruk, jika kita tahu bersungguh sungguh mengatur segala hal akan dihadapi dgn arah yg benar. Kita harus lebih memperhatian masa sekarang sebab masa skrg mempengaruhi masa yg akan dtg. Karma yg kita ciptakan,skrg menunjukkan hidup kita yg akan dtg. Hidup kita yg skrg berasal dari karma masa lalu. Jadi kita harus berhati-hati dengan apa yg kita perbuat skrg karena itu berpengaruh terhadap kehidupan akan dtg kita. Dlm hidup kita mgkn akan bertemu dgn kondisi yg merugikan,kita dpt merubah pikiran kita utk melihat kondisi merugikan ini sebagai satu hal yg baik,keluhan hrs dihilangkan,tdk pernah diciptakan. Jadi jika kita menciptakan karma buruk dimasa lalu kita harus menerimanya. Tdk ada yg lahir ke dunia ini dpt melarikan diri dari karma baik dan buruk. Kita tahu kita perlu mengatur hidup kita,kita menyebutnya menarik hati dgn latihan spiritual tanpa ini kita tdk dpy mengatur diri kita. Kita harus dgn cepat membuat perubahan merasakan penyesalan yg mendalam dan bertobat sehingga siklus kemarahan,kebencian,permusuhan akan berakhir saat ini. Sehingga masa yg akan dtg kita memiliki kondisi karma baik. Kondisi negatif biasanya berasal dr ketidaktahuan dan hasrat. Ketidaktahuan menyebabkan manusia terperangkap dlm penderitaan spt lautan. Buddha merasa kasihan maka Buddha dtg ke dunia memberikan ajaran yg menakjubkan. Tapi manusia hanya fokus bagaimana memuaskan hasratnya,tdk melihat hasrat ini akan mengakibatkan masa yg akan dtg dan hubungan antar sesama manusia. Mempelajari jalan Buddha kita hrs menggunakan hati yg sederhana dan bersih dan menerima hukum karma. Dlm pengajarannya Buddha memberikan berbagai analogi dan ekspresi. Gatha,sutra,kehidupan masa lampau muridnya,kehidupan masa lampau Buddha. Analogi yg digunakan adl "great vehicle". Arti sebenarnya dr "great vehicle" ini kita tdk boleh melekat pd kondisi,kondisi muncul saat pikiran dan kesadaran bertemu maka muncul kondisi yg memurnikan. Pikiran dan kesadaran memiliki kondisi persamaan utk bertemu dgn Dharma. Jadi kita hrs mengambil keuntungan dr kondisi karma tsb dan berterima kasih atas pengajaran Buddha. Berterima kasih terhadap 4 keanggunan: berterima kasih terhadap orgtua kita yg memberikan tubuh ini,berterima kasih terhdp "treasures" utk mengajar kita,berterima kasih kpd makhluk hidup utk pakaian,makanan,tmpt tinggal,transportasi yg membuat kita aman,juga berterima kasih kepada lingkungan yg damai.

Sikap Giat Sebagai Perisai

Sikap Giat Sebagai Perisai

Menurutku, ini salah satu fungsi paling penting kt giat mendalami dharma. Entah lewat ceramah Master, entah lewat buku, dll. Yg jelas setelah kita memahami dharma, kt harus belajar membentuk sikap bersyukur dalam segala hal. Mudah utk bersyukur kalau semua keadaan baik, kita senang, dan semua berjalan sesuai keinginan. Pertanyaannya: apa kita tetap bisa bersyukur kalau keadaan kacau balau dan tidak sesuai harapan?

Master mengatakan bahwa kita perlu "memutar balik" pikiran kita. Dengan demikian, baru kita bisa menjalani hidup yang bahagia dan penuh syukur. Ada angin, ada hujan, udara panas tetap bersyukur. Selalu ada hal baik di balik sesuatu yang keliatannya buruk. Hukum alam adalah dharma, fenomena alam adalah dharma, sebenarnya orang yang menyakiti hati kita juga adalah dharma. Tanpa mereka, kita tidak akan tahu apa sebenarnya kita sudah "naik kelas" atau belum. Hati yang selalu dipenuhi rasa syukur adalah satu ciri dharma yang sudah masuk ke hati.

Untuk dharma masuk ke dalam hati dan pikiran kita, kita memang harus giat. Nah yang bagian ini aku masih kurang paham. Yang non-retreating Bodhisattva itu.. yang jelas, sesulit apapun, kita harus mempertahankan kesungguhan hati kita. Dharma itu ibarat obat. Kalau kita sakit tapi tidak cari obatnya, kita akan terus sakit. Nah sekarang obatnya sudah ada, tinggal kita yang mau minum atau tidak.

Dengan adanya bekal dharma di hati dan pikiran, kita tidak akan mudah goyah karena pengaruh kondisi luar. Ada masalah sedikit, bisa kita lupakan dan lepaskan. Inilah ciri lain dari hati yang sudah dipenuhi dharma. Ada keseimbangan batin. Dipuji dan dicaci rasanya sama. 

Kita memiliki hakikat kebuddhaan di dalam diri kita, tapi memang sesungguhnya tidak mudah memahami kebijaksanaan yang Buddha miliki. Jalannya panjang, tapi mungkin dicapai. Karenanya kita semua harus saling menyemangati dan menggunakan sikap dan sifat giat sebagai perisai. Ini seperti tameng, seperti antibodi terhadap segala macam "penyakit" noda batin dan penderitaan kehidupan.

Semoga kita semua bisa selalu mempraktekkan sikap giat melatih diri di jalan spiritual, hati penuh syukur setiap saat, hati dan pikiran ada di dalam dharma sehingga keseimbangan batin tercapai. Seperti apapun juga, dengan latihan maka akan terbiasa. Semoga kita semua bisa sampai sana nantinya. Gan en.

Ringkasan oleh Amelia Devina

Jumat, 20 Juni 2014

2014.06.19 Mengajarkan Berdasarkan Keinginan Makhluk Hidup

2014.06.19 Mengajarkan Berdasarkan  Keinginan Makhluk Hidup 

kita harus menjaga pikiran kita dengan baik. pikiran kita dapat membangkitkan kondisi yang indah maupun sebaliknya. 

dalam mempelajari ajaran buddha kita belajar membina pikiran kita. jika pikiran kita selalu positif, kita melihat setiap orang seperti bodhisattva dan dimana pun kita berada, kita selalu bersama buddha. ini adalah tujuan kita mendalami ajaran buddha.

di hati setiap orang ada buddha. pikiran kita, pikiran buddha, dan pikiran seluruh makhluk hidup pada dasarnya tidaklah berbeda. kita janganlah selalu berpikir jika kita sangat jauh dari buddha. kita harus berpikir mengenai bagaimana agar buddha selalu berada di dalam pikiran kita. 

kita sering mengatakan jika pencakar langit juga dibangun dari bawah ke atas. kita tidak boleh mengatakan "saya hanya akan bangun 101 lantai sendiri. mengapa saya harus bekerja keras  membangun dari bawah ke atas"
berdasarkan prinsip diatas tsb, untuk kita berkembang, kita harus memulai dari bawah (tahap manusia biasa) dan melangkah selangkah demi selangkah sampai kita bisa melihat hingga kejauhan.

Kamis, 19 Juni 2014

20140618 Prescribe Dharma Cures According to the Illness


20140608 Prescribe Dharma Cures According to the Illness

Kita akan hidup dalam keharmonisan jika pikiran kita selalu tenang dan tak tergoyahkan. Ini juga yang dicari para spirituals. Kita bersatu karena kita berbagi pemikiran yang sama, maka dari itu kita ingin hidup di dalam lingkungan di mana kita semua mempunyai pemikiran yang sama.

Disebut tempat di mana harmonisasi tercipta adalah di biara (karena semua orang memiliki pemikiran yang tenang, berbagi pemikiran yang sama dan pada akhirnya hidup dalam keharmonisan). Dengan memperluas lingkungan ini untuk mencakup lingkungan lain, orang di dalam lingkungan kita akan memiliki pemikiran mengharmonisasikan. Dengan begitu lingkungan ini akan menjadi lingkungan yang paling harmonis.

Dharma Buddha seperti air, dapat mencuci noda batin dalam pikiran kita. Ini adalah tujuan praktek spiritual. Jadi kita harus memiliki metode untuk memperjelas. How can we purify our mind? Kita harus rajin-rajin mempraktekkan Dharma dan menjauhkan pikiran kita dari noda batin agar tidak tercemar.

Setelah mendengarkan ajaran, hendaknya kita merenungkannya dan mempraktekannya.
Kita pakai Dharma Buddha untuk menghapuskan noda batin. Setelah membersihkan pencemaran dalam pikiran, kita harus menjaganya agar tidak tercemar kembali.
Kita harus menjunjung tinggi tekad kita ini untuk jalan di jalan Boddhisatva. Kalau tekad kita terus ada, kita tidak akan menyimpang dari jalan Boddhisatva dan kita akan mencapai keBudddhaan kita.
Setiap orang pada hakikatnya memiliki sifat Buddha dan dharma Buddha.
Buddha berkata kepada seorang miskin bahwa kamu tidak perlu kaya untuk bisa memberi, tidak perlu juga berkontribusi dalam bentuk moneter. Walaupun kamu miskin dan tidak ada material things, kamu juga dapat memberi.

Ada 7 cara memberi tanpa menggunakan uang:

1. Harus tersenyum dan bersikap baik kapan pun kamu bertemu dengan orang lain. Jangan terus berkeluh kesah terhadap penderitaanmu. Kalau kamu berkeluh kesah, kamu akan timbul rasa kesal dan air wajahmu akan menggambarkan kekesalan dari penderitaanmu, dan orang yang melihatmu begitu akan menjauhimu. Ketika kamu bertemu dengan orang, perlakukanlah mereka dengan baik.

Rabu, 18 Juni 2014

20140617 The Power of Skillful Means


20140617 The Power of Skillful Means 善巧方便力

Bulan di atas langit senantiasa adalah bulat, tidak berubah, namun ketika kita melihat dari bumi, dari tempat yang berbeda, cuaca yg berbeda sehingga kadang terlihat adalah bulan purnama ataupun bulan sabit.ada kalanya bulan tertutup oleh awan, dan pada saat langit cerah dengan sendirinya bisa melihat bulan. seperti juga hati kita, Dharma senantiasa ada di dalam hati kita, hanya saja ketika kerisauan lebih banyak, kegelapan batin lebih tebal, maka dengan sendirinya Dharma akan tertutup.Tertutup oleh kegelapan batin dan kerisauan batin maka kita menjadi tidak memahami Dharma,. Baik aliran kendaran kecil maupun besar jika kita tidak memahami dharma maka kita menjadi deluded(迷).

Buddha datang ke dunia adalah untuk memberitahu ke kita bahwa di dunia ini ada banyak yg sesungguhnya tidak berubah/abadi. ada banyak hal asalkan kita telah menembus kesadaran 心通﹐ semua adalah abadi. Dharma yang sesungguhnya adalah tidak timbul, tidak lenyap, senantiasa ada. Namun umat awam very stubborn 執. oleh karena itu " The thoughts the mind gives rise to and the way it connects to conditions.( 一念心所生﹐ 緣境所生法). 一念心(niat pikiran) baik ataupun buruk,ingin/tidak ingin. ketika kita ingin, maka kita akan sangat berusaha u/mengejar.ketika kita tidak ingin, maka kita akan meremehkannya. demikianlah pikiran manusia. ketika sebersit niat pikiran muncul(生),berlangsung(住)﹐ berubah(異)dan lenyap(滅), ini adalah four states of the mind ---> sharing: pu sa men..pembahasan mengenai ini ada di 37 faktor pendukung pencerahan ya. Tubuh mengalami 4 fase yakni lahir, tua, sakit, mati, sedangkan pikiran mengalami 4 fase juga yakni muncul(生),berlangsung(住)﹐ berubah(異)dan lenyap(滅). semua adalah berasal dari satu niat, dan pikiran juga bergantung pada kondisi .these arising things are conditioned phenomena. "conditioned" refers to something that is created. sama spt ketika kita sedang menikmati bulan pada saat perayaan musim gugur. pada awal bulan 8 lunar, media, koran mulai mempublikasikan ttg acara menikmati bulan ttg barbeque, sehingga terkesan bahwa perayaan musim gugur ini tujuannya adalah u/menikmati bulan dan bbq,hanya itu saja. Pada saat bulan purnama ini apakah sama sekali tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan?apakah tidak ada perencanaan kegiatan yang bisa membawa manfaat bagi orang banyak? apakah hanya sekedar merencanakan makan, main having fun saja?manusia selalu berjalan mengikuti kebiasaan.kita selalu terpengaruh oleh kondisi luar untuk melakukan sesuatu.this is the way the mind connects to conditions. Perayaan musim gugur tidak seharusnya dng cara begini. memang pada saat perayaan ini, bulan dan bumi menjadi lebih dekat, dan bulan pun terlihat SEDIKIT lebih terang dari biasanya. sebenarnya pada saat biasa kita melihat bulan, bulan juga terlihat sangat terang.namun manusia suka melekat pada "這一點點 (SEDIKIT INI)" di posko daur ulang pun terlihat banya sampah yg berasal dari kotak kemasan kue bulan. di posko daur ulang ini kita bisa melihat pola hidup manusia, dalam kehidupan ini selalu dipengaruhi oleh kondisi. ini adalah kondisi umat awam.

Selasa, 17 Juni 2014

20140616_Remove impurities to retain the steadfast and true


20140616_Remove impurities to retain the steadfast and true

Master selalu berpikir tentang bagaimana ajaran buddha itu difokuskan pada pikiran. Setiap dari kita hanya harus mengurus satu pikiran, jadi mengapa begitu sulit untuk dilakukan?
Saya selalu mengatakan, "kita harus mengingat ikrar dan terus melangkah, maka jalan kita akan menjadi great"
Karena kita telah memilih utk engage in spiritual cultivation, kita perlu membuat ikrar. Setelah kita membuat ikrar, kita harus mempertahankannya. Jika kita mampu mempertahankan dan menjaga ikrar kita, tubuh dan pikiran kita akan menjadi murni. Jadi, kita "memutuskan untuk menjaga pikiran dan men-sempurnakan ajaran ".
Jika kita bisa kita dapat mengatasi dan menjaga pikiran kita, maka secara alami kita akan men-sempurnakan dan menjalankan ajaran, dan slalu waspada terhadap perbuatan-perbuatan agar tidak terjadi kesalahan dan stop evil.

Kita harus berusaha untuk menjalankan ajaran dan melakukannya dengan sempurna. Dengan "menyempurnakan ajaran" kita melindungi kebijaksanaan-hidup kita. Inti dari kebijaksanaan-hidup sangat penting, jadi kita harus hati-hati menjaga pikiran kita. Kita harus "menyempurnakan ajaran-nya", "as impeccably flawless and pure as jade".

Senin, 16 Juni 2014

20140116 Memahami Sepenuh Hati, Membangkitkan Kebijaksanaan

20140116 Memahami Sepenuh Hati, Membangkitkan Kebijaksanaan
Melatih diri harus dimulai dari pemahaman dari dalam batin; meyakini dan menerima ajaran.
Sumber jalan kebenaran ada di dalam hati sendiri, jika dapat menyadarinya, maka kebijaksanaan akan memancar.
Dalam melatih diri, tujuannya adalah demi mencapai kesadaran,
Menyadari semua pengetahuan Buddha.
Kita harus berintrospeksi untuk mencari kebenaran hakiki dalam diri sendiri.
Jadi, diperlukan pikiran sungguh-sungguh untuk menyadarinya.
Jika tidak, kesadaran tidak akan tercapai.

Minggu, 15 Juni 2014

20140115 Returning to Our Self Nature


20140115 Returning to Our Self Nature

Hal yang paling berharga adalah melatih diri, melatih berkah dan kebijaksanaan, kembali ke kebenaran sejati, bukankah inilah yang kita cari. inilah jalan pelatihan diri dalam ajaran Buddha
Setiap hari mendengar suara disekeliling, mendengar chant sutra dan lain nya, inilah suara dharma di sekeliling. Spt Suara burung disekitar, itu juga suara dharma, ketika inigin pergi bekerja, kita mendengar suara manusia melalui telinga dan melihat dengan mata, ini juga dharama, belajar dari apa yang kita dengar dan lihat.  Menyadari pikiran kita bisa terpengaruh apa yang terjadi di kondisi luar, inilah prinsip kerja pikiran manusia

dalam belajar ajaran buddha, menolong orang lain yang membutuhkan. dalam kehidupan kita apakah kita sudah berpikir untuk membantu diri sendiri atau membantu orang lain juga

meskipun melatih lewat small vehicle melatih berkah dan kebijaksanaan untuk diri sendiri dan oranga lain, kita juga harus membimbing orang lain sehingga bisa mencapai realization bersama sama berjalan di jalan bodhisattva, spt kita xun fa xiang bareng2 saling membimbing lwt grup ini sehingga kita saling belajar dan mencapai realization. Hari ini xun fa xiang bareng anak binus juga belajar bersama dan saling membimbing satu sama lain.
lalu shigong blg pelatihan diri itu penting, karena apa yang terjadi di luar bisa mempengaruhi pikiran kita, nah apakah kita mau menghabiskan waktu tersebut dengan begitu tanpa pelatihan diri, maka kita harus mindfull dan fokus dalam berpikir, fokus mencari hakikat murini di diri kita

Kita harus berlapang dada dan hati yang jernih,dengan ini kita akan kembali ke sifat hakiki buddha. 
untuk intropeksi diri membutuhkan kemampuan yang kuat, caranya melalui 6 paramita dan empat kebenaran mulia, contohnya kesabaran, jika kita tidak sabar bagaaimana kita bisa memberi atau berdana, lalu memegang sila tidak dapat dilakukan tanpa ada kesabaran, sharing kalo di persimpangan lampu merah yang sepi dan masi lampu merah, kalo ga sabar maka pasti bs diterobos dan langgar sila deh hehe... Shigong blg harus mendengar buddha dharma dan merenungkan nya mencapai kebenaran sejati,mengetahui dan memahami jalan berarti telah mencapai kesadaran,  jalan adalah arahan yang harus kita jalani dan pahami, dengan menjaga pikkiran tindakan dan ucapan, setelah itu kita akan mendapatkan ajaran dan membagikan kepada orang lain serta mengenggam waktu yang tepat untuk membagikan ajaran sharing kepada temen2.

Sekian sharing hari ini, mungkin ada yg miss ato lewat bs tlg ditambahin ya karena hari ini lg ntn xun fa xiang bareng anak binus jdi ga bisa pausee2 hehehe... Jdi ketik langsung di laptop.

Gan en da jia
福慧雙修 (Fu hui shuang xiu)

Sabtu, 14 Juni 2014

20140613 Memegang Teguh Sila Tanpa Cacat & Bocor

20140613 Memegang Teguh Sila Tanpa Cacat & Bocor

Pagi ini ketika berjalan keluar, menikmati suasana damai & pemandangan yg indah dlm hati merasa bersyukur. Masa dpn tak bs diprediksi tetapi rasa syukur dlm hati harus terus di jaga, demikian jg pada saat beraktifitas, berinteraksi dgn manusia lainnya, dan masalah, rasa syukur tetap dijaga.

Sbg mahkluk awam, kadang kita bs khilaf. Buddha Dharma ada disekeliling kita, tergantung kepada kita sendiri apakah mau membuka hati utk menerima dan menjalaninya atau tidak. Master menekankan pentingnya memegang teguh sila dan menjalankannya dgn benar. Contoh pertama diumpamakan Sila sbg garis batas. Garis yg membatasi hal benar dan tidak benar. Seperti halnya orang membangun tembok pagar di sekeliling rumah atau penjara. Tinggi rendah tembok pagar tergantung kita, asalkan tak ada retakan. Contoh real dari Master adl saat beliau berkunjung ke lokasi pembangunan. Ada seorang murid yg mengenalinya dan langsung menurunkan pagar pembatas agar Master bs langsung lewat. Master menolaknya dan lebih memilih berjalan memutari pagar krn meski telah diturunkan, sbnrnya batas pagar tsb tetap ada. Master mengingatkan bahwa kita jgn mudah membuka / menurunkan pagar batas (Sila) karena orang yg tidak teguh akan mudah terlena dan fungsi pembatas itu jd tidak ada.
 
Contoh berikut adl mengumpamakan Sila sebagai kapal yg bs menyeberangkan mahkluk awan ke pantai bahagia, asalkan kapal tsb dijaga tetap utuh, jgn ada retakan atau pun lubang. Lubang pada kapal (bocor) bs mengakibatkan kapal tenggelam kembali ke lautan samsara (penderitaan).
Ada pernyataan dlm sutra bahwa sekali bentuk manusia hilang, mungkin perlu berkalpa2 sblm bs kembali berwujud manusia...oleh karena itu kita harus menggenggam setiap momen dan selalu bersungguh hati.

Ringkasan oleh Viny Kurniawan

Jumat, 13 Juni 2014

20140612_Diligently Uphold The Dharma


20140612_Diligently Uphold The Dharma

Bersungguh sunguh mendengarkan dharma, menguatkan tekad dan mempraktekan ajaran. Jangan meragukan ajaran dan menghambar diri sendiri seperti 5000 orang yg menghadiri persamuhan dan meninggalkan tempat persamuhan.

Hari ini shigong kembali mengingatkan kita harus mempertahankan tekad, mendengarkan dharma, kemudian renungi dan mempraktekannya.

Di dunia ini membutuhkan ajaran agam. Setiap ajaran memiliki arah dan kepercayaan masing masing. Untuk mempelajari ajaran Buddha, kita harus mendengarkan dharma dengan sepenuh hati dan dengan tekut memperkuat dan mempraktekannya. Kita jgn hanya mendengar dengan sekilas dan berkata saya sudah mendengarnya. Kita mungkin sdh mendengar, tetapi apakah sudah meresapnya kedalam pikiran kita? Apakah kita dengan sepenuh hati dan bersungguh sungguh? Atau kita hanya sekedar mendengarnya? Terlahir dialam manusia tidaklah mudah, ajaran yg benar juga sulit didapat, oleh karena itu ketika mendengarkan dharma kita harus bersungguh sungguh. Kemudian kita harus dengan tekun melakukan perubahan dan menguatkan ajaran, dengan begitu ajaran yg kita dengar baru dapat meresap kedalam hati.

Kamis, 12 Juni 2014

Yuhuuuu... Ketua Kelas...


Marisa Stephanie (Kiri) dan adiknya

Yuhuuuu...
Perkenalkan Ketua Kelas Chen Zhong Qi – Xun Fa Xiang kita, Marisa Stephanie.

Kenapa menjadi ketua kelas? Karena Grup ini dibentuk olehnya, mulai dari awal yang hanya dirinya sendiri yang bangun pagi untuk xun fa xiang, lalu ia tularkan ke teman-teman lainnya.  Ini sedikit kisah tentangnya.

Ternyata sudah sejak awal tahun ia belajar untuk bangun pagi dan mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh guru. Apa yang melatarbelakanginya? Pada awal tahun di bulan Januari, ia melihat ceramah Master dalam Lentera Kehidupan, beberapa hari berturut-turut Master Cheng Yen berbicara mengenai menonton ceramah pagi. Dari sana ia merasa Master sudah berkali-kali berkata kepada muridnya untuk melakukan hal tersebut, kenapa sebagai murid tidak bisa menjalankan yang guru imbau? Sejak saat itu ia berusaha untuk selalu tidur lebih awal dan bangun lebih pagi untuk mendengarkan Dharma yang dibabarkan oleh Master Cheng Yen.

Mau Mendengar atau Tidak?



Berikut ini adalah sharing ceramah Master Cheng Yen saat sesi keakraban di Training 4 in 1 2014 di Taiwan. Kalau kita baca mungkin merasa Master Cheng Yen sedang mencurahkan isi hatinya kepada murid-muridnya diseluruh dunia. Ini catatan dari teman kita, Martha Khosyahri, Gan en Ta..

 SebenarnyaShigong Shangren bisa berceramah dengan bacakan sutra. Tapi sekarang demi membabarkan dharma, maka harus menyusun ceramah. Kalo tidak bisa dengar, at least bisa membaca nya.

Sebenarnya, itu makan banyak waktu, tapi agar dharma yang dibabarkan dapat dimengerti. Pagi-pagi saya sdh bangun, untuk berceramah. Setelah itu makan pagi. Saya cepat-cepat pegi makan. Bahkan saya tidak tahu bagaimana rasanya. Sudah tidak di kunyah lagi, langsung telan saja.

20140611 - Eliminate Arrogance to Believe in Buddha (Menyingkirkan Kesombongan Untuk Memiliki keyakinan pada Buddha)


真空不變,妙有常住 kekosongan nyata tdk berubah, kesunyataan mulia selalu ada. Buddha memberi kesempatan kpd semua MH dgn membabarkan dharma, namun dgn kebijaksanaan yg terbatas pd diri MH, yg muncul adl kesombongan. Mereka terikat pd keinginan mendengar namun tdk mencari kebenaran. Oleh krn itu Buddha membuka sebuah ajaran utk mengarahkan mrk kembali pd satu kebenaran nyata. Buddha membabarkan dharma tujuannya adl menyadarkan semua MH. Namun umat awam seringkali tdk teguh pd tekad. Tekad awal utk giat tdk bs bertahan lama dan malah akhirnya mundur. Krn itulah selalu berkubang dlm ketidaktahuan (tersesat). Pd dasarnya kita sadar akan ketidakkekalan di sekeliling kita bagaikan sesuatu yg telah terbakar dan harus segera dipadamkan. Namun kita tetap merasa tdk penting (not urgent) utk segera memadamkannya. Hal ini sering membuat Buddha menyesalkan mereka yg tetap berada/terhenti dlm kondisi kebijaksanaan kecil. Hy memiliki akar kebaikan yg pendek. Ini disebut "tdk mendapatkan apa2 selain kesombongan".

20140610_Single-mindedly believe and understand

20140610_Single-mindedly believe and understand

Kita secara instrinsik memiliki sifat Buddha.
Kita semua memiliki pikiran yang jernih dan tenang.
Jika kita dapat menjaga pikiran yang awalnya jernih, murni dan luas secara ektensif dapat memupuk berkah dan kebijaksanaan.
Untuk itu, kita harus memupuk karma baik/ menjalin jodoh baik dengan orang-orang.
Evil thoughts:
Keserakahan, kemarahan, kebodohan, kesombongan dan keraguan.
Ini secara alami dapat membawa kita untuk melahirkan pikiran pikiran (bodoh) yang tak terhitung jumlahnya.
So we must be mindful and safeguard our pure and clear mind.
Kita harus sangat sadar, tidak membiarkan pikiran kita tersebar (scattered).
Ini adalah tempat latihan spiritual kita.
Seperti cerita yang Master ceritakan ketika masa Sang Buddha sedang bersama Ananda dan Kasyapa dan perkebunan Melon.
Kita harus Ingat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Didunia ini makhluk hidup harus memperlakukan satu sama lain dengan baik dengan pikiran kita yang murni. So everything we see develops our sense of goodness.
Jika pikiran kita dapat terfokus, kita akan memiliki Buddha-mind.
So, we must take care our mind!
Keyakinan dan pemahaman

Ketika mendengarkan Ajaran Buddha, pertama harus ada keyakinan dan pemahaman.
Dengan memiliki keyakinan maka akan ada kapabilitas untuk memahami.
So, faithfully accepting and practicing the Buddha's teachings is what practitioners mus do!
Shi shi yao duo yong xin.
Gan en.

Ringkasan oleh: Yeyen_Jambi

Selasa, 10 Juni 2014

09062014: A Mind Replete With All Dharma is Vigilant


09062014: A Mind Replete With All Dharma is Vigilant. 

Setiap orang asalkan bisa sadar, memahami di dalam hati kita memiliki hakikat jernih kebuddhaan, asalkan kita bisa menjaga hati untuk tidak terpengaruh oleh kondisi luar, mempengaruhi hati pelatihan kita, ataupun terpengaruh oleh jalan yg sesat. Asalkan kita sendiri bisa menjaga hati dengan begini, maka semuanya adalah Dharma bagi kita. 

Buddha ingin kita mengerti yaitu hati kita harus kembali ke hakikat kebuddhan. Jadi buddha jg menggunakan bermacam" cara dengan metode trampil. Meskipun dengan cara ini arti dharma menjadi tidak sama dengan makna sesungguhnya, asalkan berjalan ke arah kebajikan, maka ini bisa dikatakan ada kemajuan. Asalkan berjalan ke arah kebajikan dan tidak melenceng dari arah, maka kita bisa berhasil dalam berbagai hal yg bermanfaat utk semua org. 

Senin, 09 Juni 2014

080614 : How to Encounter the Buddha and be Transformed

080614 : How to Encounter the Buddha and be Transformed

Ketika delusi ttf pikiran dan pandangan dan menutupi pemikiran mereka, org2 menutupi kekurangan dan menyatakan virtues d luar refleksi diri. 
Shigong sering berpikir ttg bmn kita mengetahui dgn jelas penderitaan muncul dari perspektif dan pengetahuan. Jadi kenapa itu selalu sulit hanya penderitaan yg muncul dari pikiran dan pandangan kita. Jika kita tdk menjaga delusi dari pikiran dan pandangan kita tdk pernah lepas dari kebiasaan. 

Kebiasaan kita lah salah satu alasannya kita terpengaruh. Org dgn kebiasaan buruk selalu dipandang rendah oleh org lain. 
Kita sering dengar tapi setelah dengar kita tdk merenungkan, even jika kita merenungkan nya kita tdk bisa melakukan dlm tindakan. Kita hrs ingat di kehidupan kita sehari2, jika kita disiplunkan diri , org2 akan melihat sikap kita dan merasa "ini praktisi spiritual"

Kekeruhan menjadi kemurnian
Kita harus punya kasih d antara org2 tp tdk terpengaruh oleh kebiasaan mereka. Di dlm bljr ajaran Buddha kita harus dengar dan membangun mindset dengan Buddha. Jika kita tdk bisa berpikir sama dengan Buddha kita selalu menjadi org biasa selalu memiliki delusi pikiran dan pandangan.

Penderitaan muncul dari pikiran kita. Ketika kita tau kita salah kita berpikir tetapi kemudian kita hny menutupi.
Ajaran Buddha setelah di dengar harus di sebarluaskan atau d sharing. Jika cmn dengar gak mempraktikan berarti kita hny membaca dharma. 
Jadi setiap saat kita harus duo yong xin.

Gan en :)
Sharing:
Mengejar sblm jam 12 tp tnyta ga bisa. Maaf ya tmn2 sangat amat telat hr ini.
Belum benar2 mempraktikan dharma yg d dengar setiap hari jadi menghambat sharing d grup. 
Daritadi selalu keinget ttg sharing tiba2 terlintas seperti nya saya melakukan hal yg tdk baik hari ini, sperti yg shigong blg dlm xunfaxiang tgl 6 juni ini, "kebiasaan", harus benar2 djaga supaya ini tdk menjadi kebiasaan ku :( Benar2 minta maaf ya teman2 huhuhu :(

Wan an da jia. Gan en

Ringkasan oleh Franciska

20140114 Awaken Yourself and Others With The Dharma

20140114 Awaken Yourself and Others With The Dharma

Sejak kita ingin mengembangkan spiritual kita,  kita harus membangun aspirasi yang besar.  Ini juga berarti kita harus membuat tekad yang besar untuk mengerti Buddha Dharma. Mengerti tidak hanya untuk membangkitkan  diri sendiri tetapi juga orang lain. Setelah kita memahami ajaran, kita ingin membantu setiap orang melakukan hal yang sama. Buddha ingin membantu kita mengerti, itulah sebabnya beliau datang ke dunia ini.

kita harus kembali pada sifat hakiki kita. Buddha mengatakan setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan, hanya saja kita belum menemukannya. Kita hanya tahu kekosongan, ketidakkekalan, penderitaan, dan lainnya. Kita tahu itu semua tapi kita belum dapat menemukan "the true suchness of wondrous existence". 

Jumat, 06 Juni 2014

20150605 - Membaca dan Melafalkan Agar Memahami


20150605 - Membaca dan Melafalkan Agar Memahami

Agar pikiran kita yang belum tercerahkan dapat memahami pikiran, pengetahuan dan pandangan Buddha, perjalanan kita memang masih sangat panjang. Akan tetapi, Buddha berkata, apabila kita dapat memperbaiki pikiran kita, maka dengan cepat kita akan dapat mendekati pikiran Buddha.

Arahat dan Pratyekabuddha mengira bahwa pikiran Buddha hanya milik Buddha seorang saja, maka karenanya mereka menghentikan pelajaran mereka. Di Sutra Bunga Teratai, Buddha memakai perumpamaan sebuah kota bayangan. Walaupun para muridnya mempunyai karma masing-masing untuk menerima Buddha-Dharma, mereka dengan mudah akan merasa lelah dan akan berhenti. Maka, Buddha memberi mereka sebuah kota bayangan untuk beristirahat. Namun, kota bayangan ini tidaklah nyata. Tempat tujuan utama dan yang sebenarnya masihlah jauh. Ini adalah tempat di mana semuanya jelas dan kosong. Kita dapat mencapai tempat ini dengan kondisi kita saat ini yang masih belum tercerahkan, asalkan kita rajin.