20140116 Memahami Sepenuh Hati, Membangkitkan Kebijaksanaan
Melatih diri harus dimulai dari pemahaman dari dalam batin; meyakini dan menerima ajaran.
Sumber jalan kebenaran ada di dalam hati sendiri, jika dapat menyadarinya, maka kebijaksanaan akan memancar.
Dalam melatih diri, tujuannya adalah demi mencapai kesadaran,
Menyadari semua pengetahuan Buddha.
Kita harus berintrospeksi untuk mencari kebenaran hakiki dalam diri sendiri.
Jadi, diperlukan pikiran sungguh-sungguh untuk menyadarinya.
Jika tidak, kesadaran tidak akan tercapai.
Untuk melatih diri sungguh-sungguh, harus dimulai dari keyakinan dan menerima ajaran.
Kita harus meyakini ajaran Buddha. Keyakinan adalah ibu dari segala pahala
dalam ladang pelatihan. Sama seperti jika ada orang yang menunjukkan jalan
setelah kita bertanya, maka kita harus percaya baru bisa
berjalan sesuai jalan yang ditunjukkan dan sampai pada tujuan. Jika
tidak, kita akan tersesat.
Sesungguhnya, sumber dari jalan kebenaran ada di dalam hati sendiri.
Hanya saja, kita makhluk awam, batin kita sudah diliputi banyak noda batin
seperti ketamakan, kebencian, kebodohan, sehingga kesadaran yang pada dasarnya sudah ada menjadi tertutup.
Jadi, kini kita berusaha kembali pada hakikat sejati itu. Untuk itu, dibutuhkan cara.
Kita harus melatih diri sesuai ajaran, meyakini ajaran yang dibabarkan Buddha.
Jika kita bisa menyadari kebenaran ajaran Buddha, maka kebijaksanaan akan memancar.
Berhubung belum sadar, kita harus menggunakan banyak waktu
untuk sungguh2 mendengar Dharma, merenungkan, dan mempraktikkannya.
Setelah mendengar Dharma, kita harus merenungkannya. Setelah direnungkan bahwa itu benar,
maka kita harus menjalankannya.
Kebijaksanaan dan pengetahuan Buddha sangat dalam. Bagi kita makhluk awam,
sulit untuk membahasnya meski dalam waktu yang lama.
Master beri contoh dari dirinya sendiri.
Jika ditanya bagaimana kondisi batin Buddha,
Hanya bisa dijelaskan dengan kata-kata sesuai yang ditulis di Sutra.
Saat membaca atau mendengar penjelasan dari Sutra,
kita merasa tenang dan penuh sukacita.
Tapi, perasaan itu juga segera hilang
saat kita menghadapi masalah sehari-hari.
Meski kita tahu harus memanfaatkan waktu saat ini dan mempertahankan
niat baik yang timbul seketika, tetapi untuk benar-benar menjalankannya,
tidak semudah itu.
Inilah makhluk awam, begitu kegelapan batin muncul,
batin kita sulit dijaga kemurniannya.
Karena itu, kita harus lebih giat.
Jangan ma uterus terikat kegelapan batin.
Kegelapan batin datang dari tabiat buruk kita.
Jadi, kita harus berusaha mengikis tabiat buruk ini.
Di dalam ajaran Buddha ini disebut “melepas”.
Kita harus yakin bahwa kunci dari segalanya ada pada pikiran kita.
Jika pikiran tidak dijaga baik, kita akan terus berada dalam tataran makhluk awam
dan terus terbelenggu hukum karma.
Buddha datang untuk membimbing kita setahap demi setahap
menuju empat tingkatan kesucian.
Makhluk-makhluk dalam empat tingkat kesucian
Juga harus perlahan-lahan berlatih hingga mencapai kebuddhaan.
Jadi, kita harus berusaha keluar dari tataran awam menuju tataran kesucian.
Caranya bagaimana?
Kita sering diingatkan bahwa sumber jalan kebenaran ada di dalam hati sendiri,
karena itu kita harus melatih ke dalam batin.
Jika bisa menyadarinya, kebijaksanaan akan memancar dan tak akan ada lagi halangan.
Tentu, ini masih jauh dari kita. Karena itu kita harus lebih bersungguh hati dan bersemangat melatih diri.
Ringkasan oleh: Hendry Chayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar