20140114 Awaken Yourself and Others With The Dharma
Sejak kita ingin mengembangkan spiritual kita, kita harus membangun aspirasi yang besar. Ini juga berarti kita harus membuat tekad yang besar untuk mengerti Buddha Dharma. Mengerti tidak hanya untuk membangkitkan diri sendiri tetapi juga orang lain. Setelah kita memahami ajaran, kita ingin membantu setiap orang melakukan hal yang sama. Buddha ingin membantu kita mengerti, itulah sebabnya beliau datang ke dunia ini.
kita harus kembali pada sifat hakiki kita. Buddha mengatakan setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan, hanya saja kita belum menemukannya. Kita hanya tahu kekosongan, ketidakkekalan, penderitaan, dan lainnya. Kita tahu itu semua tapi kita belum dapat menemukan "the true suchness of wondrous existence".
Tidak semua orang beruntung dapat mendengarkan ajaran. Dharma harus diteruskan oleh orang, dan orang yang meneruskan harus membangkitkan aspirasi yang besar.
Kehidupan tidaklah kekal, kita harus mengenggam setiap saat. Jangan hanya untuk melatih diri sendiri, kita harus melakukan banyak hal dalam waktu yang sama. Setiap langkah kita, kita harus berusaha untuk menjalankan 8 jejak langkah dalam waktu bersamaan seperti satu langkah. Seperti jika kita mengendarai sepeda kita hanya bisa membawa satu penumpang, sama juga jika mengendarai motor, jika kita mengendarai mobil kita bisa membawa empat penumpang, namun jika kita membawa bus kita bisa membawa 20=40 penumpang, lalu jika kita membawa kereta, kita bisa membawa ratusan orang.
Ketika kita berlatih 10 paramita, mereka datang bersamaan untuk membentuk satu kapal yang sangat besar, sebuah kapal welas asih yang mampu membawa ribuan hingga puluhan ribu orang dalam waktu bersamaan dari satu pantai ke pantai lainnya.
Kita harus berbahagia setelah mendengar dharma, kita mendapatkan pencerahan, jadi saya juga dengan gembira berbagi ajaran yang didapat. Intinya kita harus saling berbagi pengalaman yang kita dapatkan usai mendengarkan Dharma. Ini adalah salah satu cara kita meneruskan Dharma.
Satu cerita ttg Purna Matriyani Putra. Pada saat perjalanan, ada satu kota kecil yang penduduknya sebagian besar penuh dengan kekerasan dan hal negative. Setiap orang selalu beradu pendapat dan berkelahi serta menolak mendengarkan alasan dari suatu hal.. Purna datang ke Buddha dan menceritakan tempat tersebut. beliau berkata ingin pergi ke tempat tersebut dan merubah penduduknya. Lalu Buddha bertanya padanya, jika kamu tahu setiap orang begitu kejam, bagaimana mereka mau mendengarkan alasannya? Purna kembali berkata, yang mereka kurang adalah ajaran Buddha. Lalu Buddha kembali bertanya jika penduduknya menolak mendengar dan malah memarahi Purna, apa yang akan dilakukan? Purna berkata ia harus bersyukur karena mereka hanya memarahinya secara verbal. Buddha pun kembali bertanya apa yang akan terjadi jika mereka memukul? Purna tetap menjawab ia akan tetap merasa bersyukur karena hanya dipukul dengan tangan bukan dengan clubs (?). Buddha kembali bertanya apa yang terjadi jika dipukul dengan itu? Jawaban sama masih bersyukur dan karena mereka tidak membunuh dengan pisau. Kembali Buddha bertanya bagaimana jika ia dibunuh? Purna kembali menjawab ia tetap akan bersyukur karena ini adalah jalinan jodohnya dengan orang-orang tersebut.. saya menciptakan jalinan jodoh yang buruk dengan mereka pasti karena jalinan di masa lampau. Dikehidupan ini harus membayarnya. Purna pun berhasil merubah orang-orang tersebut.
Kita tidak boleh berkerja hanya untuk membangkitkan diri sendiri, hanya mencari kebebasan untuk diri sendiri. Saat orang disekitar menderita, hanya kita yang berbahagia, tentu kita akan merasa sangat bertentangan. Kita harus bekerja untuk kebahagian semua makhluk. Ta ke lang si si duo yong xing.
Ringkasan oleh Juliana Santy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar