Kamis, 12 Juni 2014

20140610_Single-mindedly believe and understand

20140610_Single-mindedly believe and understand

Kita secara instrinsik memiliki sifat Buddha.
Kita semua memiliki pikiran yang jernih dan tenang.
Jika kita dapat menjaga pikiran yang awalnya jernih, murni dan luas secara ektensif dapat memupuk berkah dan kebijaksanaan.
Untuk itu, kita harus memupuk karma baik/ menjalin jodoh baik dengan orang-orang.
Evil thoughts:
Keserakahan, kemarahan, kebodohan, kesombongan dan keraguan.
Ini secara alami dapat membawa kita untuk melahirkan pikiran pikiran (bodoh) yang tak terhitung jumlahnya.
So we must be mindful and safeguard our pure and clear mind.
Kita harus sangat sadar, tidak membiarkan pikiran kita tersebar (scattered).
Ini adalah tempat latihan spiritual kita.
Seperti cerita yang Master ceritakan ketika masa Sang Buddha sedang bersama Ananda dan Kasyapa dan perkebunan Melon.
Kita harus Ingat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Didunia ini makhluk hidup harus memperlakukan satu sama lain dengan baik dengan pikiran kita yang murni. So everything we see develops our sense of goodness.
Jika pikiran kita dapat terfokus, kita akan memiliki Buddha-mind.
So, we must take care our mind!
Keyakinan dan pemahaman

Ketika mendengarkan Ajaran Buddha, pertama harus ada keyakinan dan pemahaman.
Dengan memiliki keyakinan maka akan ada kapabilitas untuk memahami.
So, faithfully accepting and practicing the Buddha's teachings is what practitioners mus do!
Shi shi yao duo yong xin.
Gan en.

Ringkasan oleh: Yeyen_Jambi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar